Sekalipun wilayahnya merupakan satu gugusan pulau, tak sulit untuk baronda atau berkeliling di Banda. Sebab di kepulauan dalam wilayah Maluku Tengah ini tersedia moda transportasi laut dengan ongkos relatif terjangkau. Jadi penduduk lokal dan pendatang/wisatawan bisa menjangkau antarpulau dengan mudah.
Untuk diketahui, mini archipelago dalam wilayah Kecamatan Banda terdiri atas 11 pulau. Pulau yang berpenghuni, di antaranya Pulau Banda Besar atau Lonthoir (Lontor), Banda (Neira), Gunungapi, Ai, Run, Pisang, Hatta, dan Karaba. Sedangkan pulau yang tidak berpenghuni, antara lain Suanggi, Naljalaka, dan Batukapal.
Yang unik, sebagaimana keterangan laman Wikipedia, Kepulauan Banda termasuk kepulauan yang tidak memiliki sungai dan sepenuhnya dikelilingi oleh selat, teluk, dan laut terbuka. Terbayang ya, serunya baronda di Kepulauan Banda! Tertarik? Nah, begini caranya naik moda transportasi laut dari pulau ke pulau.
Pulau Hatta ke Pulau Banda Neira
Moda transportasi laut yang jarak tempuhnya jauh rata-rata menggunakan speed boat berukuran 17 meter dan 2 meter, plus tiga mesin tempel Yamaha 4O PK. Speed boat yang melewati jalur ini tidak beroperasi setiap hari, melainkan hanya tiga kali seminggu. Itupun harinya tidak tentu, bisa Minggu, Selasa, Kamis, atau Sabtu.
Waktu tempuh sekitar satu jam saja. Berangkat pada 6.30 WIT dari Pulau Hatta, speed boat bertarif Rp25.000 per orang ini akan tiba di Pulau Banda Neira sekitar pukul 7.30-8.00 WIT. Total ongkos pergi pulang (pp) Rp50.000. Tetapi harga ini hanya berlaku bagi penduduk lokal. Sementara bagi pendatang/wisatawan ongkosnya dua kali lipat, Rp100.000 pp.
Ingin mencarter speed boat? Bisa, dong! Siapkan ongkosnya sekitar Rp1 juta-2 juta. Lumayan menguras isi dompet, memang. Tetapi worth it, kok. Sang juru mudi kapal cepat akan membawa berkeliling spot-spot wisata di Banda Neira. Para penumpang bisa menikmati alam sekitar, atau surga bawah laut yang sangat indah.
Pulau Ai-Pulau Run ke Pulau Banda Neira
Pelayaran dari Pulau Ai dijadwalkan empat kali seminggu, pada Minggu, Senin, Rabu dan Kamis. Ongkosnya lebih terjangkau: Rp20.000 sekali jalan atau Rp40.000 pp, dan ini berlaku sama bagi penduduk lokal maupun pendatang/wisatawan. Speed boat berangkat dari Pulau Ai pukul 7.00 WIT, dan dalam 30 menit akan tiba di Pulau Banda Neira.
Tetapi tak jarang, jika cuaca sedang tidak bersahabat dan permukaan laut bergelombang, maka waktu tempuh Pulau Ai-Pulau Banda Neira dengan speed boat berukuran 17 x 2 meter dan berdaya tiga mesin tempel Yamaha 4O PK bisa molor sampai satu jam! Ada baiknya cek informasi terkait kondisi perairan/pelayaran, sebelum membeli tiket.
Nah, kalau mau baronda dari Pulau Banda Naira ke Pulau Run, jarak tempuhnya lebih jauh, karena terlebih dahulu harus melewati Pulau Ai, dengan waktu tempuh juga lebih lama, sekitar satu jam. Soal ongkos, pasti lebih mahal: Rp40.000 sekali jalan atau Rp80.000 pp per orang. Tarif ini berlaku sama untuk penduduk lokal maupun pendatang/wisatawan.
Perjalanan ke tiga pulau ini bisa juga dengan mencarter speed boat dengan membayar Rp1 juta untuk sekali jalan dari Pulau Banda Neira ke Pulau Ai, dan Rp2 juta pp. Sedangkan biaya carter speed boat dari Pulau Banda Neira ke Pulau Run kurang lebih Rp2 juta sekali jalan. Lumayan mahal. Tetapi tidak juga, kalau berpatungan dengan travel mates.
Enaknya mencarter kapal cepat: jadwal keberangkatan lebih pasti dibandingkan kapal regular. Juga lebih nyaman, karena lebih privat. Tak dimungkiri, naik kapal regular berisiko, karena jumlah penumpang dan barang lebih banyak, dan tak jarang melebihi kapasitas. Belum lagi kondisi perairan yang tidak menentu, tergantung cuaca.
Pulau Banda Neira ke Pulau Banda Besar
Waktu tempuh dari dan ke dua pulau ini cukup singkat, tak sampai 15 menit. Ongkosnya juga lebih murah, hanya Rp5.000 per orang sekali jalan dengan kapal yang berukuran lebih kecil sekitar lima meter x satu meter. Ingin bawa sepeda motor sendiri/sewaan? Tak masalah. Tinggal membayar Rp25.000 per sepeda motor ke si juru mudi.
Keberangkatan dari Pelabuhan Lamani yang merupakan salah satu pelabuhan kecil di pusat Kecamatan Banda Neira. Dalam tempo 10-15 menit, kapal pun berlabuh di Banda Besar, tepatnya di (Pelabuhan) Jembatan Biyau atau Jembatan Walang. Atau bisa memilih kapal yang merapat di pelabuhan Lonthoir. Tiba di daratan, lanjutkan perjalanan mengitari pulau dengan naik sepeda motor. Seruuu!
Tunggu apa lagi? Ayo, kita baronda—keliling Banda!